FKIP Universitas Almuslim Implementasikan Pendidikan Darurat Tanggap Bencana di Gampong Raya Dagang

Bireuen – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Almuslim kembali menunjukkan peran aktifnya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui pelaksanaan Pendidikan Darurat Tanggap Bencana Hidrometeorologi di Gampong Raya Dagang, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen pada hari Sabtu (20/12/2025). Kegiatan ini menyasar anak-anak dan masyarakat yang terdampak bencana hidrometeorologi, khususnya banjir, yang mengakibatkan terhentinya aktivitas pendidikan formal.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) FKIP Universitas Almuslim dan dipimpin langsung oleh Ketua Tim, Dr. Silvi Listia Dewi, M.Pd., dengan melibatkan dosen, mahasiswa, serta praktisi lapangan. Program ini dirancang sebagai bentuk kepedulian institusi pendidikan tinggi terhadap keberlangsungan hak belajar anak-anak di tengah situasi darurat bencana.

Dalam sambutannya, Dr. Silvi Listia Dewi menegaskan bahwa pendidikan harus tetap berjalan dalam kondisi apa pun, termasuk saat bencana melanda. Menurutnya, anak-anak membutuhkan ruang belajar yang aman dan menyenangkan agar tidak mengalami tekanan psikologis berkepanjangan akibat bencana.

Pendidikan tidak boleh berhenti hanya karena bencana. Kami ingin memastikan anak-anak tetap memiliki ruang untuk belajar dan bermain, sehingga semangat dan harapan mereka tetap terjaga meski berada dalam kondisi darurat,” ujarnya.

Program pendidikan darurat ini mengusung konsep kelas tangguh, yakni ruang belajar alternatif yang disesuaikan dengan kondisi lapangan. Melalui pendekatan edukatif dan psikososial, tim berupaya menghadirkan suasana belajar yang ramah anak, interaktif, serta mendukung pemulihan emosional anak-anak pengungsi yang untuk sementara waktu tidak dapat mengikuti kegiatan belajar di sekolah formal.

Tim pelaksana kegiatan terdiri atas sejumlah dosen FKIP Universitas Almuslim, antara lain Dr. Sari Rizki, M.Psi., Dr. Nadia Aldyza, S.Pd., M.Pd., Rahma, M.Pd., serta Misnar, MA. Para dosen tidak hanya berperan sebagai fasilitator pembelajaran, tetapi juga sebagai pendamping sosial dan emosional bagi anak-anak yang terdampak bencana.

Kegiatan ini turut melibatkan mahasiswa Universitas Almuslim yang berpartisipasi aktif dalam mendampingi anak-anak selama proses belajar dan bermain. Mahasiswa yang terlibat antara lain Luqmanul Hakim, Dela Dwi Agustin, Haikal Al Munzammil, Muhammad Haikal, Rezka Fitrah, Ahmad Ridha Firnanda, dan Irfani. Kehadiran mahasiswa memberikan warna tersendiri dalam kegiatan, sekaligus menjadi wadah pembelajaran sosial bagi calon pendidik.

Selain kegiatan pembelajaran, Tim PkM FKIP Universitas Almuslim juga menyalurkan bantuan logistik berupa 150 pasang sepatu boots untuk anak-anak terdampak bencana. Bantuan tersebut dinilai sangat relevan mengingat kondisi lingkungan pascabanjir yang masih berlumpur dan basah, sehingga dapat melindungi anak-anak dari risiko kesehatan. Tim juga menyerahkan tikar berukuran besar yang digunakan sebagai alas belajar bersama di kelas darurat, agar anak-anak dapat mengikuti kegiatan dengan lebih nyaman meskipun berada di lokasi pengungsian.

Kegiatan ini semakin bermakna dengan kehadiran Dekan FKIP Universitas Almuslim, Dr. Sari Rizki, M.Psi., yang memberikan sambutan langsung di hadapan anak-anak dan masyarakat setempat. Dalam pesannya, ia memberikan motivasi dan dorongan moral agar anak-anak tetap ceria dan tidak kehilangan semangat belajar di tengah kondisi sulit.

Anak-anak harus tetap semangat belajar, semangat mengaji, dan tetap ceria. Jangan biarkan bencana memadamkan semangat dan cita-cita kalian,” tuturnya.

Apresiasi terhadap kegiatan ini juga disampaikan oleh tokoh masyarakat setempat. Syamsuddin, tokoh masyarakat Gampong Raya Dagang, bersama Geuchik Mustafa Hasyim, menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian dan kontribusi Universitas Almuslim. Menurut mereka, kehadiran pendidikan darurat sangat membantu anak-anak agar tetap memiliki aktivitas positif dan tidak kehilangan semangat meski sekolah belum dapat berjalan normal.

Dengan adanya program ini, anak-anak tetap bisa belajar dan beraktivitas. Ini sangat membantu masyarakat, terutama dalam menjaga semangat anak-anak di masa sulit seperti sekarang,” ungkap Syamsuddin.

Program Pendidikan Darurat Tanggap Bencana Hidrometeorologi ini didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Dukungan pendanaan tersebut memungkinkan pelaksanaan kegiatan secara optimal, mulai dari penyediaan sarana belajar darurat, bantuan logistik, hingga pendampingan emosional dan sosial bagi anak-anak serta masyarakat terdampak.

Melalui kegiatan ini, FKIP Universitas Almuslim menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan yang humanis, inklusif, dan responsif terhadap kondisi masyarakat. Kehadiran dosen dan mahasiswa di tengah bencana tidak hanya membawa bantuan fisik, tetapi juga harapan, semangat, dan kepedulian sosial. Di tengah lumpur dan genangan air, anak-anak Gampong Raya Dagang tetap dapat belajar, bermain, dan bermimpi sebuah pesan kuat bahwa pendidikan dan harapan tidak pernah padam, bahkan di tengah situasi paling sulit sekalipun.