
Jepang – Muhammad Syawal, mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Almuslim, kini tengah menjalani program student exchange di Nagoya Gakuin University (NGU), Jepang. Melalui program ini, Syawal mendapatkan kesempatan berharga untuk memperkenalkan budaya dan keindahan Aceh dalam event internasional I-Festa yang digelar pada tanggal 5 Mei 2025.
Sebagai perwakilan Universitas Almuslim, Syawal memaparkan berbagai aspek menarik dari daerah Aceh kepada para mahasiswa Jepang. Ia menjelaskan posisi geografis Aceh yang strategis, keindahan alam seperti Danau Laut Tawar di Takengon yang terkenal dengan kopi Gayo-nya, serta destinasi laut di Sabang yang menawarkan pengalaman snorkeling dan diving dengan pemandangan bawah laut yang memukau.
“Kami juga mengajak teman-teman mahasiswa Jepang untuk datang dan melihat langsung keindahan Aceh. Aceh bukan hanya kaya akan sejarah, tapi juga memiliki destinasi wisata yang luar biasa,” ujar Syawal penuh semangat.
Dalam presentasinya, Syawal tidak hanya menjelaskan tentang keindahan alam Aceh seperti Danau Laut Tawar di Takengon dengan kopi Gayo yang terkenal, serta pesona bawah laut Sabang yang ideal untuk snorkeling dan diving, tetapi juga mengenalkan Universitas Almuslim sebagai perguruan tinggi ternama di Aceh yang memiliki tiga kampus, termasuk kampus Timur tempat ia berkuliah.
“Kami menjelaskan bahwa Universitas Almuslim memiliki struktur kampus yang mirip dengan NGU, dan kami mengundang teman-teman mahasiswa Jepang untuk mengenal dan bahkan berkunjung ke kampus kami di Aceh,” kata Syawal.
Ketua Program Studi Bahasa Inggris FKIP Universitas Almuslim, Zuraini, S.Pd., M.Pd, menyampaikan rasa bangga dan dukungannya terhadap peran Syawal. “Partisipasi Syawal dalam program ini sangat membanggakan karena tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, tapi juga memperkenalkan budaya dan lembaga pendidikan kami ke tingkat internasional,” ujarnya.
Dekan FKIP Universitas Almuslim, Dr. Sari Rizki, M.Psi, juga memberikan apresiasi penuh terhadap program student exchange tersebut. “Kami mendukung penuh program ini sebagai upaya membekali mahasiswa dengan pengalaman internasional sekaligus mempromosikan Aceh dan Universitas Almuslim di mata dunia,” ungkap Dr. Sari Rizki.
Melalui kesempatan ini, Muhammad Syawal berhasil membawa nama baik Universitas Almuslim dan Aceh ke panggung global, sekaligus membangun jejaring internasional yang bermanfaat untuk pengembangan akademik dan budaya.