Bireuen – Universitas Almuslim kembali menunjukkan komitmennya dalam merespons situasi darurat kemanusiaan melalui pelaksanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025. Kegiatan yang mengusung tema “Pendampingan Psikososial Terintegrasi untuk Kelompok Rentan di Lokasi Banjir Aceh” ini dilaksanakan di Desa Cot Unoe, Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireuen, sebagai wilayah yang terdampak langsung banjir.
Program ini diketuai oleh Rahmi Hayati, M.Pd., dengan dukungan tim pelaksana yang terdiri atas Dr. Afkar, S.Pd., M.Pd. dan Zuraini, M.Pd. Kegiatan tersebut memperoleh pendanaan dari Program Pengabdian kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Tahun 2025.
Pendampingan yang dilakukan Universitas Almuslim berfokus pada pemulihan psikososial kelompok rentan, khususnya anak-anak, perempuan, dan keluarga terdampak banjir. Dalam implementasinya, tim melaksanakan berbagai kegiatan strategis, antara lain pelatihan Psychological First Aid (PFA) bagi relawan lokal dan perangkat gampong, pengelolaan Safe Space Management, layanan konseling individu dan keluarga, serta beragam aktivitas pemulihan emosional.
Aktivitas pemulihan tersebut mencakup teknik relaksasi, praktik mindfulness, diskusi kelompok terarah, hingga terapi seni sederhana yang dirancang untuk membantu masyarakat mengekspresikan emosi, mengurangi stres, dan membangun kembali rasa aman pascabencana. Sebagai bentuk perhatian khusus terhadap anak-anak, tim juga membentuk Child Friendly Zone (CFZ) yang berfungsi sebagai ruang aman, ramah, dan suportif bagi anak-anak di lokasi terdampak.
Selain aspek psikososial, Universitas Almuslim turut menyalurkan bantuan kemanusiaan guna mendukung pemulihan kebutuhan dasar masyarakat. Bantuan yang disalurkan meliputi penampung air bersih, mi instan, beras, minyak goreng, perlengkapan mandi, kotak P3K, lampu tenaga surya, handuk, serta pakaian layak pakai. Bantuan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan mendesak masyarakat di lapangan.
Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Universitas Almuslim secara aktif. Keterlibatan mahasiswa tidak hanya menjadi bagian dari implementasi pembelajaran berbasis pengabdian, tetapi juga bertujuan untuk menumbuhkan empati sosial, kepekaan kemanusiaan, serta pengalaman nyata dalam penanganan bencana dan pemulihan masyarakat.
Ketua pelaksana kegiatan, Rahmi Hayati, M.Pd., menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Program Pengabdian kepada Masyarakat Tanggap Darurat Bencana Kemdiktisaintek Tahun 2025 atas dukungan pendanaan dan kepercayaan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa upaya pemulihan pascabencana tidak dapat hanya difokuskan pada aspek fisik semata.
“Pemulihan pascabencana harus dilakukan secara menyeluruh. Selain pemenuhan kebutuhan dasar, pemulihan psikologis dan penguatan rasa aman masyarakat menjadi fondasi penting agar warga dapat bangkit, pulih, dan melanjutkan kehidupan secara berkelanjutan,” ujar Rahmi.
Melalui kegiatan ini, Universitas Almuslim berharap dapat berkontribusi nyata dalam membangun ketahanan psikososial masyarakat terdampak bencana, sekaligus memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam penanggulangan serta pemulihan pascabencana di Aceh.
