Jepang – Dua mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Almuslim, yakni Muhammad Syawal (NPM 228820310014) dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris semester 7, dan Fakhrurrozi (NPM 2102090054) dari Program Studi PGSD semester 8, saat ini tengah mengikuti Program Student Exchange di Nagoya Gakuin University (NGU), Jepang.
Keduanya secara rutin melaporkan perkembangan kegiatan akademik dan budaya mereka kepada pihak fakultas. Dalam laporan bulan Oktober 2025 yang disampaikan kepada Wakil Dekan III FKIP Universitas Almuslim, Dr. M. Danil, M.Pd., kedua mahasiswa tersebut membagikan pengalaman berharga selama mengikuti berbagai kegiatan pembelajaran dan festival budaya di Negeri Sakura.
Dalam laporannya, Muhammad Syawal menyampaikan, “Assalamualaikum Bapak/Ibu. Saya izin mengirimkan dokumentasi kegiatan yang kami ikuti pada bulan Oktober ini. Pada tanggal 14 Oktober 2025 kemarin, kami belajar membuat Nikujaga masakan rumahan khas Jepang yang terbuat dari daging, kentang, dan sayuran dengan cita rasa manis dan gurih. Selain mempelajari resepnya, kami juga mengenal nilai-nilai budaya Jepang yang tercermin dalam masakan ini seperti kehangatan, kesabaran, dan kebersamaan selama proses memasak.”
Sementara itu, pada 18–19 Oktober 2025, kedua mahasiswa FKIP ini turut berpartisipasi dalam kegiatan Festival NGU yang diselenggarakan di Tsubasa-kan, dengan menampilkan tari saman, tarian tradisional Aceh yang sarat makna kebersamaan dan kekompakan.
“Kami juga ikut membantu di stand Aceh dengan menjual kopi Gayo, berbagai produk Mom and Me seperti gantungan kunci dan tas khas Aceh yang kami produksi sendiri, serta menyediakan layanan henna bagi pengunjung. Alhamdulillah, semuanya mendapat sambutan luar biasa, terutama kopi dan henna yang menjadi favorit pengunjung Jepang,” ujar Fakhrurrozi dalam laporannya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran ilmu dan budaya, tetapi juga menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa Universitas Almuslim untuk memperkenalkan kekayaan budaya Aceh dan Indonesia di kancah internasional.
Menanggapi laporan kegiatan mahasiswa tersebut, Wakil Dekan III FKIP Universitas Almuslim, Dr. M. Danil, M.Pd., menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya.
“Kami sangat bangga melihat semangat dan kreativitas mahasiswa FKIP Universitas Almuslim dalam mengikuti program Student Exchange di Jepang. Tidak hanya belajar tentang budaya dan bahasa setempat, tetapi juga mampu memperkenalkan identitas budaya Aceh di forum internasional. Ini bukti nyata bahwa mahasiswa kita memiliki potensi besar untuk menjadi duta budaya dan pendidikan yang membawa nama baik universitas,” ujar Dr. Danil.
Sementara itu, Dekan FKIP Universitas Almuslim, Dr. Sari Rizki, M.Psi., juga menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pencapaian kedua mahasiswa tersebut.
“Kami dari pihak fakultas merasa bangga dan terharu melihat perkembangan mereka. Program pertukaran mahasiswa seperti ini menjadi jembatan penting untuk memperluas wawasan global dan memperkuat karakter mahasiswa agar siap bersaing secara internasional. Kami berharap pengalaman ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk berani melangkah dan membawa nilai-nilai luhur bangsa ke dunia,” tutur Dr. Sari Rizki.
Sebelumnya, Muhammad Syawal dan Fakhrurrozi dilepas secara resmi pada 20 Maret 2025 di Ruang Rapat Kampus Induk Universitas Almuslim untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa ke Nagoya Gakuin University, Jepang.
Acara pelepasan dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Almuslim, Dr. Marwan, M.Pd., beserta jajaran pimpinan universitas. Dalam kesempatan itu, Rektor berpesan agar mahasiswa dapat menjaga nama baik almamater dan menimba pengalaman sebanyak-banyaknya di luar negeri.
Kedua mahasiswa tersebut berangkat ke Jepang pada 25 Maret 2025, didampingi oleh tim Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Almuslim menuju Bandara Kualanamu, Medan. Perjalanan mereka menuju Jepang ditempuh melalui dua kali transit di Malaysia dan Filipina sebelum akhirnya tiba di Nagoya pada 26–27 Maret 2025.
Di Jepang, mereka akan menjalani masa studi selama dua semester (satu tahun akademik) di salah satu kampus ternama yang dikenal memiliki program internasional unggulan tersebut.
Kegiatan pertukaran mahasiswa ini menjadi bagian dari komitmen Universitas Almuslim dalam mewujudkan visi internasionalisasi kampus melalui kolaborasi akademik dan budaya. Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya berperan sebagai pelajar, tetapi juga sebagai duta budaya Aceh dan Indonesia yang mempererat hubungan persahabatan antara bangsa.
Dengan semangat dan dedikasi yang ditunjukkan oleh Muhammad Syawal dan Fakhrurrozi, Universitas Almuslim terus membuktikan diri sebagai kampus yang mampu melahirkan generasi muda berwawasan global, berkarakter lokal, dan berjiwa Qurani.
