
Bireuen – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Almuslim turut mengambil bagian dalam memeriahkan Simposium Nusantara (SIMPORA) XVI Tahun 2025, sebuah ajang ilmiah dan kebudayaan berskala nasional yang diselenggarakan pada 1–5 September 2025. Universitas Almuslim sendiri dipercaya sebagai tuan rumah kegiatan bergengsi ini, yang menghadirkan peserta dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari Malaysia.
Dalam rangkaian kegiatan Culture Expo yang berlangsung sejak 1–3 September 2025, FKIP Universitas Almuslim menghadirkan sebuah stand pameran yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Stand ini menyajikan beragam kekayaan tradisional khas Aceh, produk kerajinan, hingga alat peraga edukatif hasil kreasi civitas akademika FKIP.
Pada hari pertama pameran, Senin, 1 September 2025, stand FKIP mendapat kunjungan istimewa dari Rektor Universitas Almuslim, Dr. Marwan, M.Pd., serta Wakil Rektor II, Dr. Sonny M. Ikhsan Mangkuwinata, SE., M.Si. Keduanya disambut langsung oleh Dekan FKIP, Dr. Sari Rizki, M.Psi., yang sejak pagi telah bersiap mendampingi kegiatan bersama Wakil Dekan I, Dr. Silvi Listia Dewi, M.Pd., para Ketua Program Studi di lingkungan FKIP, serta Kepala Laboratorium Microteaching.
Stand FKIP menghadirkan tiga kategori utama dalam pamerannya, yaitu makanan tradisional, produk kerajinan tradisional, serta alat peraga edukatif. Untuk makanan tradisional, pengunjung dapat menikmati cita rasa khas Aceh melalui hidangan seperti Kue Bhoi, Gring, Geukarah, Timphan Asoe Kaya, Meulisan U, Boh Rom-Rom, hingga Bulukat Kuah Tuhe. Semua sajian ini mencerminkan kekayaan kuliner masyarakat lokal yang sarat makna budaya.
Sementara itu, pada kategori produk tradisional, FKIP menampilkan berbagai hasil karya masyarakat Aceh seperti Aweuk Bruk, Tikar Aceh, Tas Aceh, Blangong Tanoh, Keranjang Daun Kelapa, serta Batik Jumputan. Ragam kerajinan ini tidak hanya memperlihatkan keindahan seni kriya tradisional, tetapi juga mempertegas identitas budaya yang terus dijaga hingga kini.
Tidak kalah menarik, FKIP juga menampilkan alat peraga edukatif yang dikembangkan untuk mendukung proses pembelajaran kreatif, di antaranya Rumoh Aceh, Globe, Kincir Huruf, Kincir Angin, Rumah Pintar, Buku dan Novel Edukasi, Kincir Air, serta model Siklus Air. Koleksi ini mencerminkan komitmen FKIP Universitas Almuslim dalam mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam dunia pendidikan modern.
Kehadiran stand FKIP Universitas Almuslim di ajang SIMPORA XVI tidak hanya sebatas pameran, tetapi juga menjadi simbol keterpaduan antara tradisi, pendidikan, dan inovasi. Hal ini sejalan dengan semangat tema besar SIMPORA tahun ini, yaitu “Religion, Traditions and Local Wisdom” yang menekankan pentingnya merawat nilai-nilai luhur masyarakat Nusantara di tengah arus globalisasi.
Sebagai fakultas yang menjadi salah satu pilar utama Universitas Almuslim, FKIP melalui partisipasinya ingin memperlihatkan bahwa kebudayaan bukan hanya identitas masa lalu, tetapi juga bisa menjadi sumber inspirasi bagi inovasi pendidikan. Dengan demikian, warisan budaya dapat terus hidup, dikenal, serta dikembangkan oleh generasi muda untuk masa depan.