Dekan FKIP Universitas Almuslim Lepas Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Implementasi Projek “English for Halal Tourism” di Banda Aceh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Almuslim terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan dunia industri dan kebutuhan global. Salah satu wujud nyatanya adalah pelaksanaan kegiatan implementasi projek mata kuliah “English for Halal Tourism” oleh mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.

Kegiatan ini secara resmi dilepas oleh Dekan FKIP Universitas Almuslim, Dr. Sari Rizki, M.Psi pada Jumat pagi, 20 Juni 2025, bertempat di halaman Kampus Timur Universitas Almuslim, Peusangan. Dalam sambutannya, Dr. Sari menyampaikan harapannya agar para mahasiswa dapat memanfaatkan kegiatan ini sebagai momentum untuk memperdalam pemahaman terhadap dunia industri pariwisata halal serta mengembangkan keterampilan komunikasi dalam bahasa Inggris secara nyata di lapangan.

Turut hadir dan mendampingi dalam prosesi pelepasan tersebut para Wakil Dekan FKIP, yaitu Dr. Silvi Listia Dewi, M.Pd (Wakil Dekan I sekaligus pengampu mata kuliah), Rahmi Wahyuni, M.Pd (Wakil Dekan II), dan Dr. M. Danil, M.Pd (Wakil Dekan III). Hadir pula Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Zuraini, M.Pd, serta dosen pendamping lapangan, Misnar, MA.

Selama dua hari, yakni 20-21 Juni 2025, mahasiswa akan melaksanakan kegiatan pembelajaran di Kota Banda Aceh, salah satu kota yang dikenal sebagai destinasi wisata halal unggulan di Indonesia. Kegiatan ini dirancang sebagai bagian dari perkuliahan praktik untuk mengenalkan mahasiswa secara langsung pada penerapan esensi pariwisata halal dalam dunia industri, khususnya di bidang tour and travel, kuliner, hingga budaya lokal.

Menurut Dr. Silvi Listia Dewi, M.Pd, mata kuliah ini tidak hanya mengajarkan mahasiswa tentang konsep-konsep linguistik dalam pariwisata, tetapi lebih jauh menyentuh aspek integrasi antara bahasa, nilai-nilai budaya, dan prinsip-prinsip syariah yang menjadi landasan dalam halal tourism.

Mahasiswa perlu menyadari bahwa pariwisata halal bukan sekadar menawarkan destinasi yang ramah muslim, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual, budaya, serta pelayanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Ini menjadi tantangan dan peluang bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebagai lulusan yang mampu bersinergi dengan kebutuhan industri,” jelas Dr. Silvi.

Mata kuliah “English for Halal Tourism” di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Umuslim mengusung pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) atau pengajaran responsif budaya. Pendekatan ini memastikan bahwa pembelajaran bahasa Inggris tidak hanya mengasah kemampuan komunikasi, tetapi juga membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam mengenai budaya lokal dan nilai-nilai keagamaan yang menjadi basis dalam pengembangan wisata halal.

Penerapan CRT dalam mata kuliah ini dinilai sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembelajaran diferensiasi, pengalaman nyata, serta integrasi nilai-nilai lokal dalam proses pendidikan. Oleh karena itu, mahasiswa tidak hanya akan belajar tentang istilah-istilah teknis pariwisata dalam bahasa Inggris, tetapi juga akan diajak berdiskusi dan berinteraksi langsung dengan para pelaku industri wisata, pemilik travel agent, pemandu wisata, serta pengelola kuliner halal.

Ini adalah kesempatan emas bagi mahasiswa untuk melihat langsung bagaimana dunia kerja bergerak, dan bagaimana mereka dapat memposisikan diri sebagai bagian dari sistem yang tidak hanya profesional, tetapi juga menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai lokal,” ujar Misnar, MA, dosen pendamping kegiatan.

Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Zuraini, M.Pd menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi besar Prodi untuk mencetak lulusan yang “ready to use” dan memiliki wawasan global namun tetap berpijak pada nilai-nilai lokal. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari lebih banyak kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri, terutama dalam sektor-sektor yang berkembang seperti wisata halal.

Pelepasan mahasiswa ini juga menjadi penanda bahwa FKIP Umuslim terus berinovasi dalam menyelaraskan kurikulum akademik dengan kebutuhan zaman. Dengan mengintegrasikan praktik lapangan ke dalam mata kuliah berbasis projek, mahasiswa dibekali tidak hanya dengan teori, tetapi juga pengalaman yang berharga untuk masa depan mereka.