
Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen, Sabtu (3/5/2025), menjadi saksi semangat luar biasa ratusan guru Taman Kanak-Kanak (TK) dalam Konferensi Daerah (Konferda) IV Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) Kabupaten Bireuen. Dengan mengusung tema “IGTKI-PGRI Sebagai Organisasi Profesi Bersatu dalam Mewujudkan Kepemimpinan Transformasional pada Pendidikan Anak Usia Dini”, kegiatan ini menghadirkan tokoh pendidikan inspiratif, Dr. Sari Rizki, M.Psi., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Almuslim, sebagai pemateri utama.
Acara prestisius ini diikuti oleh sekitar 400 peserta yang berasal dari delapan kecamatan di Bireuen. Para kepala TK dan guru TK tampak antusias memenuhi aula sejak pagi hari, mencerminkan tingginya semangat mereka dalam meningkatkan kapasitas dan profesionalitas di bidang pendidikan anak usia dini (PAUD).
Dalam paparannya yang berjudul “Peran IGTKI dalam Membangun Kepemimpinan Transformasional”, Dr. Sari Rizki menekankan pentingnya kehadiran pemimpin pembelajaran di ruang kelas PAUD. Ia menegaskan bahwa guru TK bukan hanya pelaksana kurikulum, tetapi juga pemimpin yang harus mampu menginspirasi, memberi keteladanan, dan beradaptasi dengan perubahan zaman.
“Dalam dunia PAUD, kita tidak bisa hanya bertumpu pada kebijakan dari atas. Perubahan sejati terjadi ketika guru di kelas mampu menjadi agen transformasi yang sesungguhnya. Guru TK adalah pemimpin masa depan yang sedang membentuk generasi emas Indonesia,” ungkapnya penuh semangat.
Dr. Sari menjelaskan bahwa kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang mampu mendorong individu melampaui rutinitas dan batas-batas kebiasaan lama. Dalam konteks anak usia dini yang sangat dinamis, gaya kepemimpinan ini menjadi sangat relevan. Ia juga menyoroti perlunya inovasi dalam metode bermain dan belajar, serta pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.
“Guru TK harus lebih dari sekadar pelaksana. Mereka harus menjadi pemikir, pencipta, dan penggerak perubahan. Kita perlu menciptakan ekosistem belajar yang sehat, adaptif, dan penuh kasih sayang,” tambah Dr. Sari.
Ia juga memberikan berbagai contoh praktis kepada peserta tentang bagaimana guru TK dapat menerapkan kepemimpinan transformasional, seperti membangun komunitas belajar antar guru, menciptakan lingkungan kelas yang ramah anak, hingga menggagas program kolaboratif bersama orang tua dan stakeholder pendidikan lainnya.
Pada kesempatan itu, Dr. Sari Rizki turut memperkenalkan peran FKIP Universitas Almuslim sebagai mitra strategis dalam pengembangan kapasitas guru PAUD. Ia mengajak para guru untuk tidak berhenti belajar, baik melalui pendidikan formal, pelatihan, maupun komunitas profesional.
“Kami di FKIP Umuslim membuka ruang seluas-luasnya bagi para guru untuk mengembangkan diri. Kami percaya, dengan kerja sama yang erat antara perguruan tinggi dan praktisi pendidikan, transformasi pendidikan anak usia dini akan lebih mudah tercapai,” ujarnya.
Konferda IV IGTKI-PGRI Bireuen secara resmi dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen, Zamzami, S.Pd., M.M. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan besar agar organisasi profesi ini bisa menjadi wadah strategis dalam meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru TK di Bireuen.
Sementara itu, Ketua IGTKI-PGRI Kabupaten Bireuen, Sri Wahyuni, melalui Sekretaris Panitia, Jurainidar H., S.Pd., menyebutkan bahwa selain agenda pemilihan kepengurusan baru untuk periode 2025–2030, konferda ini juga menjadi momen refleksi dan konsolidasi bersama menuju pendidikan PAUD yang lebih berkualitas.
“Kami ingin IGTKI bukan hanya aktif dalam kegiatan administratif, tapi benar-benar menjadi tempat tumbuhnya pemikiran, inovasi, dan kolaborasi di antara guru-guru TK. Kehadiran narasumber seperti Dr. Sari Rizki membuktikan bahwa sinergi antara akademisi dan praktisi sangat penting dalam mendorong kemajuan pendidikan anak usia dini,” ujarnya.
Konferda IV IGTKI-PGRI Bireuen bukan hanya menjadi agenda rutin organisasi, tetapi telah menjadi ruang penting untuk memperkuat paradigma kepemimpinan baru di kalangan guru TK. Dengan semangat kolaboratif, pembaruan pemikiran, dan kepedulian terhadap masa depan anak-anak, kegiatan ini diharapkan menjadi titik tolak bagi transformasi pendidikan PAUD di Kabupaten Bireuen.
Kehadiran dan kontribusi akademisi seperti Dr. Sari Rizki menjadi penyemangat tersendiri bagi para guru untuk tampil lebih percaya diri, profesional, dan siap menjawab tantangan zaman dalam mendidik generasi masa depan bangsa.